Rabu, 27 April 2016

Sebuah sajak mengenai cinta

     Cinta.... ya cinta, jika dibahas memang tidak akan ada habisnya. Cinta kepada Tuhan, Orang tua, Anak, Teman, Pacar, Sahabat, bahkan orang yang belum kita kenal sekalipun namun menarik perhatian kita


    Kata orang ada perbedaan antara cinta, sayang, dan kasih. Cinta diibaratkan adalah sebuah rasa yang tumbuh, timbul sejenak, kadang datang dan kadang hilang, kadang menyemangati kadang menjemmukkan.

  Sayang. Ada yang bilang rasa ini bisa tumbuh jika rasa cinta sudah tumbuh terlebih dahulu lalu dipupuk dengan kepercayaan, teamwork, dan kesamaan visi. Disiram oleh interaksi, tawa . dan disinari oleh sinar kenangan yang indah. Namun rasa sayang juga dapat seperti pisau belati yang menancapkan ke dada jika tidak sesuai harapan dan ekspektasi. Ada sebagian orang yang jika sudah ditinggalkan pasangannya akan menghilang juga rasa sayangnya. Namun ada sebagian lagi yang menetap rasa sayangnya bahkan lebih kuat, lebih tumbuh, dan menjadi suatu tujuan yang entah akan berakhir bagaimana.

   Kasih. Untuk rasa yang terakhir ini mungkin hanya bisa di rasakan oleh orang yang telah menikah lama, berpuluh pulu tahun. mereka sudah kenal satu sama lain, sudah kenal bagaimana kebiasaan masing masing, tak ada rahasia diantara mereka, tidak ada bekas luka yang tidak diketahui mereka, pertengkaran kecil, umpatan kecil, bahkan kebiasaan mengorok yang sudah mereka hafal bagaimna cara menghadapinya, dan rasa tertinggi dalam menjalani hubungan antar pasangan.

   Cinta di masa muda itu begitu menggelora, passionate,dan beresiko. Ada yang menyatakan cintanya secara terang terangan "Aku suka kamu, kamu suka aku". Ada juga yang hanya bisa diam mengagumi sesekali memberi kode berharap dia tau rasa kita sebelum terlambat, ada juga yang menyimpan rasanya dalam dalam dan hanya bisa mendoakannya ditiap shalat tahjjudnya berharap tuhan sudah menuliskan nama mereka berdua di lauful mahfudz.

  Dengan cinta kita bisa merubah kebiasaan seseorang bahkan merubah diri kita sendiri menjadi orang lain. Namun kata orang tua cinta sebenarnya itu menerima kekurangan orang lain dan dilengkapi dengan kelebihan kita begitu pula sebaliknya.

   Kadang cinta juga menjadikan kita gelap mata, medah mengambil resiko yang tak habis orang lain pikir, berdegan dewasa, dan hal - hal bodoh lain. Cinta yang bersebrangan tipis dengan nafsu kehewanan manusia itu sendiri.

   Cinta juga membuat orang menjadi lebih berfikir bagaimana membahagiakan orang yang dia cintai tapi terkadang juga malah membuat dirinya sendiri sakit. bagai memegang pisau semakin kuat semakin terluka.

   Namun dengan cinta juga dapat membuat kita menjadi pribadi yang kreatif, berani dan visioner. Keluar dari kotak yang selama ini membelenggu. Mencoba menjadi sebagai pelindung, Menjadi seseorang yang dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan. Menjadi seorang panutan yang dapat diandalkan. Dan menjadi seorang pemimpin yang mengayomi pasangannya.

seperti apa cintamu? 

Selasa, 19 April 2016

Totalitas Dalam Berpacaran

      
     Salut deh sama orang orang Indonesia dalam menjalani kehidupan didunia ini. Mereka selalu total dalam melakukan segala seseuatu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, salah satunya itu dalam hal BERPACARAN. Total Banget !. Saking totalnya ada beberapa pengalaman temen gue yang begini nih.

   1. Jika kamu berpacaran pasti kamu akan membuat tatanan kata yang hanya kalian berdua yang tau.

"Sayang"
"Apa cinta?"
"Kamu sayang gak sama cinta ?"
"Sayang, sayang kok sama cinta, cinta cinta gak sama sayang?"
"Cinta cinta kok sama sayang"

   Quiz dari gue, coba bedain mana subjek objek dan kata predikat. lo bisa bedain hebat lo!

   2."Aku pengen denger suara nafas kamu!"

  Semenjak Raditya Dika mengemukakan keresahannya terhadap anak anak muda labil, kaum ini semakin menjadi - jadi dalam menyebarkan virusnya ke anak muda pemula lain yang belum labil tak terkecuali temen gue.

"Sayang udah ya telfonannya aku udah ngantuk"
"Iya aku udah ngantuk juga, tapi jangan ditutup dulu telfonnya"
"Kenapa sayang?"
"Aku punya satu permintaan"
"Apa itu sayang"
"Sayang sayang gak sama cinta?"
"Sayang sayang kok sama cinta"
"loh ini kan percakapan orang sebelah sayang"
"orang sebelahnya itu kita goblok !"
"heh iya ya? "
"hem,hem"


"Jadi sayang permintaan kamu apa tadi?"
"hem jangan tidur dulu ya sayang aku masih kangen"
"tapi aku ngantuk sayang"
"sayanggggggg :("
"ih aku ngantuk tauuuuu"
"yaudah aku ngalah deh, tapi aku mau denger suara nafas kamu aku takut kamu diambil vampir"
"taekkkkk"


3. Pacaran atau kembar siam ?
 
  Rasa bangga gue akan totalitas orang indonesia pun juga kebukti dalam hal kelakuan pacarannya yaitu "kemana mana pegangan tangan". gak di mobil, dikantin, di starbuck, ataupun di gua sekalipun orang indonesia yang sedang dalam keadaan kasmaran akan selalu berpegangan tangan. sampe - sampe waktu gue lagi jalan di mall gue seperti sedang bermain ular tangga panjangnya terhadap suatu pasangan (di naikin gitu tangannya ke atas kepala gue). terkadang gue curiga mereka sedang memadu kasih atau kembar siam di tangan.

4. Kebiasaan pacar akan berpengaruh ke nama panggilan hewannya.

  Dalam dunia perpacaran di indonesia pun diketahui bahwa kebiasaan pacar kamu akan memperngaruhi panggilan hewan buat pacar kamu. kalo misalnya pacar kamu suka bedang akan dipanggil kalong, kalo misalnya pacar kamu jarang mandi dan banyak dakinya bakal dipanggil badak, dan kalo pacar kamu suka ngupil dan idungnya jadi segede babi akan dipanggil dugong. Gak kebayang gue jika pacarmu memiliki 3 kebiasaan itu bisa dipanggil siluman cina mungkin "londakgong"

   

Minggu, 17 April 2016

emang udah saatnya kali

     Hai bro ! ini potingan pertama gue untuk blog ini sebenernya gue udah sering bikin postingan di blog lain tapi postingannya kurang berbobot gitu dan belum gue niatin banget. Rencananya untuk blog ini gue akan bener bener serius ngegarap penulisannya karena gue mau belajar buat menulis sesuatu yang terstruktur, rapi, dan enak untuk di baca sekaligus menghibur. Selamat Menikmati !


     Pernah gak sih lo ngerasa setiap lo bergumul dengan cewe - cewe entah buat nongkrong, ngerjain tugas bareng, atau hanya sekedar lagi acara kelas, bahan pembicaraan kalian akan menjurus ke satu pembicaraan yaitu soal KAWIN!. Gue sebagai cowo normal yang sudah dewasa plus bertanggung jawab pada awalnya sih biasa aja dalam menanggapi pembicaraan ini, secara umur kita udah cukup dan kita juga baik cewe maupun cowo juga sudah sama - sama dewasa dalam hal pikiran. Tapi annoying juga kalo misalnya tiap ngumpul pasti ada aja deh yang nyeletuk ini pembicaraan.

"eh gue kemarin abis ke kondangan si ini loh, bagus dia pake baju kebaya pengantinnya", kata si A.

Si B pun menjawab, "wah iya tuh gue juga dateng ke acara kawinannya dia, btw dia dapet orang mana sih?"

"iya dia dapet orang sumatra gitu suaminya, kasian ya dapet titit yang keras keras wataknya" Timpal si C. Disini gue agak mempertanyakan apa korelasi titit keras dengan watak.

 
      Lalu gosippun akan berlanjut dengan dia dapet suami yang gawenya dimana, bapaknya siapa, dan yang paling absurdnya adalah segerombolan cewe ini akan membahas tentang apakah pas pesta kondangan itu si mempelai pake pawang hujan atau tidak agak tidak hujan.

     Tetapi percakapan tentang perkawinan akan kurang berkesan tanpa adanya unsur "pengandaian" di dalamnya. Layaknya sayur tanpa garam tanpa unsur "pengandaian" pembicaraan tentang perkawinanpun akan kurang berkesan.

    "eh kalo misalnya gue kawin pengen deh sama polisi soalnya pasti gak sibuk sibuk amat kayak orang kerja kantoran"

    "kalo gue mah kalo kawin ya pengennya garden party gitu, duh pasti syahdu deh suasananya"

   "duh kalo gue mah maunya pas resepsi pake adat ramayana gitu, gue jadi shinta suami gue jadi hanomannya biar pengen ngerasain diculik monyet gimana"


      Dan pada akhirnya mereka pun ketawa - ketawa khas perempuan yang saling menimpali layaknya nenek sisir yang saling beradu ilmu hitam. serem.